JENGGALA.ID – Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyatakan rupiah menguat karena data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) pada September 2023 yang tumbuh lebih cepat dari perkiraan berpotensi mempersulit keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) untuk mengendalikan kenaikan inflasi.
“Indeks harga konsumen mencatat kenaikan sebesar 3,7 persen pada basis tahunan, laju yang sama seperti pada bulan Agustus 2023, dan naik lebih besar dari perkiraan sebesar 0,4 persen month to month. (Angka tersebut menunjukkan perbedaan dengan) para ekonom yang memperkirakan angka sebesar 3,6 persen dan 0,3 persen,” kata dia dalam keterangan tertulis, pada Jumat (13/10/2023).
Di sisi lain, data tersebut memicu ekspektasi bahwa The Fed mungkin belum selesai dengan kebijakan pengetatan moneter, sehingga berpotensi menguatkan nilai tukar dolar AS.