JENGGALA.ID – Petugas kepolisian telah menangkap seorang turis Amerika di Museum Israel di Kota Yerusalem pada Kamis (5/10) karena dicurigai melakukan “perusakan yang disengaja” terhadap patung-patung berharga di sana. Aksi vandalisme ini terjadi ketika turis tersebut melempar dua patung Romawi berusia dua abad ke lantai, merusaknya. Keamanan koleksi berharga di Museum Israel pun menjadi perhatian serius.
Kejadian ini telah memunculkan kekhawatiran mengenai serangan yang semakin meningkat terhadap warisan budaya di Yerusalem, terutama mengingat nilai tak ternilai dari karya seni di museum tersebut. Polisi telah mengidentifikasi tersangka sebagai seorang turis Yahudi berusia 40 tahun asal Amerika.
Pada awalnya, tersangka mengklaim bahwa tindakan vandalisme ini dilakukan karena ia menganggap penyembahan berhala bertentangan dengan Taurat. Namun, pengacara tersangka, Nick Kaufman, membantah klaim fanatisme agama tersebut. Kaufman mengatakan bahwa tersangka menderita gangguan mental yang disebut sindrom Yerusalem.