KOLTIVA menjawab kesenjangan ini dengan menggabungkan sistem keterlacakan digital canggih dengan verifikasi lapangan. Melalui platform KoltiTrace MIS, Land Use Tracker, dan pengintegrasian Cool Farm Tool, KOLTIVA menyediakan data emisi yang terverifikasi sampai pada level lahan untuk rantai pasok yang terfragmentasi. Hal ini memungkinkan perusahaan tidak hanya untuk mematuhi persyaratan SBTi FLAG tetapi juga melibatkan produsen dalam aksi iklim yang nyata.
Studi PwC–NUS Business School (2025) mengungkapkan bahwa 53% perusahaan di Asia-Pasifik telah menetapkan target Net Zero, namun hanya 18% yang telah divalidasi secara independen oleh SBTi. Bahkan lebih sedikit perusahaan yang melaporkan emisi Scope 3, padahal emisi ini biasanya mencakup lebih dari 90% jejak iklim perusahaan.