<strong>JENGGALA.ID</strong> - Jumlah korban tewas akibat bom bunuh diri di sebuah masjid di Pakistan meningkat menjadi 59 orang. Pemerintah berjanji akan menemukan pelakunya sementara menuduh intelijen India terlibat dalam insiden ini. Ledakan tragis tersebut terjadi pada Jumat (29/9) dan menghancurkan sebuah masjid di Mastung, provinsi Balochistan. Pelaku meledakkan bom dekat mobil polisi ketika banyak orang berkumpul untuk merayakan hari lahir Nabi Muhammad. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sarfaraz Bugti, menyatakan, "Masyarakat sipil, militer, dan semua lembaga lainnya akan bersatu untuk menghadapi mereka yang terlibat dalam serangan bom bunuh diri di Mastung." Bugti juga menuduh intelijen India, yang dikenal sebagai Research & Analysis Wing (RAW), terlibat dalam serangan tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti atau argumen yang diajukan untuk mendukung tuduhan ini. Kementerian Luar Negeri India belum memberikan tanggapan terkait dugaan tersebut.<!--nextpage--> Wasim Baig, juru bicara departemen kesehatan Balochistan, mengonfirmasi bahwa tujuh korban tambahan meninggal di rumah sakit sejak Jumat, dan masih banyak pasien yang berada dalam kondisi kritis. Selain serangan di Mastung, Pakistan juga mengalami serangan kedua pada Jumat di sebuah masjid di Khyber Pakhtunkhwa yang menewaskan setidaknya lima orang. Pihak kepolisian setempat telah memulai penyelidikan dan mengirimkan sampel DNA pelaku untuk dianalisis. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan ini. Meskipun Taliban Pakistan pernah terlibat dalam serangan-serangan berdarah di negara ini, mereka membantah keterlibatan dalam serangan ini. Situasi ini terus berkembang, dan penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut terkait insiden tragis ini.<!--nextpage-->