<strong>JENGGALA.ID</strong> - Sebanyak 15 rumah di Desa Palak Kerambil, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, mengalami kerusakan parah akibat gelombang laut yang tinggi. Gelombang tersebut juga merusak jalan desa yang berada di tepi pantai, dengan sepanjang 400 meter jalan tersebut kini sudah ambruk. Warga yang terdampak telah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Nurhayati, salah seorang warga yang rumahnya rusak, mengungkapkan bahwa abrasi pantai dan gelombang laut yang tinggi telah terjadi empat kali dalam bulan ini. Nurhayati meminta pemerintah daerah untuk segera turun tangan. Dia khawatir bahwa tanpa penanganan segera, puluhan rumah warga lainnya juga akan terancam ambruk ke laut. Nurhayati berkata, "Saya ingin meminta kepada seluruh pejabat untuk memperhatikan warga Kedai Palak Kerambil ini. Kami ini sudah nggak aman lagi, kami ini, sudah 4 kali kami ini abrasi, masuk air dalam rumah, mencari ikan ke laut nggak bisa lagi, rumah sudah rusak."<!--nextpage--> Sementara itu, Kepala BPBD Aceh Barat Daya, Armayadi, mengatakan bahwa mereka bersama warga setempat sedang bekerja sama untuk membangun tanggul darurat menggunakan karung goni guna mengurangi dampak abrasi yang terus meluas. Saat ini, dampak abrasi telah mencapai 800 meter, tetapi yang paling mendesak adalah sepanjang 400 hingga 500 meter yang masih memiliki rumah penduduk yang membutuhkan penanganan segera. Armayadi menjelaskan, "Yang parah ini ada pemukiman ini sekitar 400 sampai 500m. Jika tidak segera ditangani, 30 rumah warga lainnya terancam ikut terbawa gelombang laut." Warga berharap agar pemerintah dapat memasang batu gajah atau breakwater di tepi pantai. Tanpa penanganan yang tepat, abrasi akan terus mengancam rumah-rumah warga lainnya.<!--nextpage-->